Pneumatik
Pengertian Pneumatik
Pneumatik (bahasa Yunani: πνευματικός, pneumatikos) berasal dari kata dasar "pneu" yang berarti udara tekan dan "matik" yang berarti ilmu atau hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu; sehingga arti lengkap pneumatik adalah ilmu/hal-hal yang berhubungan dengan udara bertekanan.
Katup
Kontrol Arah ( KKA )
Katup kontrol arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang berfungsi
sebagai switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang diaplikasikan memiliki
banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid, penggerak tangan atau mekanik
lain. KKA juga difungsikan sebagai serangkaian fungsi logika atau timer
pneumatik. Penggambaran simbol KKA pada sistem peumatik
1. Simbol
Cara membaca simbol katup pneumatik sebagai berikut :
Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut :
2.
Penomoran pada Lubang
Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599.
Sistem
huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :
3. Metode
Pengaktifan
Metode pengaktifan KKA bergantung pada tugas yang diperlukan . Jenis
pengaktifan bervariasi ,
seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya. Simbol
metode pengaktifan
diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :
Contoh Simbol Aplikasi KKA sebagai berikut:
Actuator
Cylinder
Actuator cylinder adalah katup yang digunakan untuk menggerakkan
beban berat. Memiliki 2 type, single action dan double action. Single action
dimana pergerakan batang aktuator setengahnyadilakukan oleh pegas, sedangkan
double action dua pergerakan keluar dan kedalam sama2 dilakukan oleh pneumatic.
Berikut ini adalah symbol dan gambar aktuator
System single action, input di bagian belakang pneumatic akan mendorong batang
keluar. Jika udara pneumatic off maka batang kembali kebelakang dengan pegas
System double action, dua input pneumatic digunakan untuk mendorong batang keluar dan kedalam
Berikut ini tabel jenis cylinder lengkap
Check
Valve
Merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan katupnya hanya
memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah saja. Check valve ini banyak
digunakan pada rangkaian pengaman2 pneumatic.
Symbol dari chek valve adalah sebagai berikut
Valve Aplikasi Khusus
Valve aplikasi khusus yaitu valve OR, valve AND, valve quick exhaust, flow
control valve, regulator control valve
valve OR memiliki fungsi kerja OR dimana bila salah satu inputnya aktif
maka output akan aktif
valve AND memiliki fungsi kerja AND dimana mengharuskan semua inputnya
aktif untuk mengaktifkan output
valve quick exhaust untuk melakukan pembuangan udara yang cepat bila input
tanpa udara
flow control valve digunakan untuk mengatur aliran udara yang masuk ke
dalam jalur pneumatic
regulator control valve, berfungsi sama dengan flow control valve tetapi memiliki tambahan mekanisme non return valve
Sistem Sumber Udara Pneumatic
Sumber udara pneumatic merupakan perangkat yang menghasilkan udara pneumatic
berserta perangkat yang ada pada jalur udara pneumatic.
Penyedia udara/Kompressor adalah mesin yang menghasilkan udara pneumatic
dengan tekanan kerja yang dipakai dalam sistem pneumatic (2,5 ~ 7 bar)
Tangki atau pengumpul udara/header berupa sistem pengumpul udara pneumatic
(storage) sementara sebelum distribusi
Filter digunakan untuk menyaring udara pneumatic dari kotoran. Penyaring
filter ini disesuaikan dengan kebutuhan udara pneumatic
Driyer /pengering digunakan untuk mengeringkan udara pneumatic dari uap air
Pemisah air, sistem pemisah air ini biasanya dibuat dalam suatu sistem yang
lengkap dengan pressure regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam
udara pneumatic
System pelumas, digunakan untuk aplikasi kusus terhadap instrumentasi
pneumatic
Meter pneumatic /manometer berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau
tangki pneumatic
Sumber tekanan berupa terminal dari suatu header atau jalur lain
Perancangan
Sistem Kontrol Pneumatik
Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagian-bagian yang
menyangkut fungsi kerja alat tersebut. Perancangan sistem kontrol pneumatik
mengacu pada diagram alir sistem
Diagram alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian , sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik.
Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir
dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian. Elemen yang dibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan pada bagian bawah rangkaian secara simbol sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. Pada rangkaian yang lebih luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen-elemennya digambarkan sebagai berikut :
Tata
Letak Rangkaian
Yang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus digambar tanpa mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bahwa semua silinder dan katup kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder bergerak dari kiri ke kanan, sehingga
rangkaian lebih mudah dimengerti.
Contoh :
Batang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan atau pedal kaki ditekan. Batang piston kembali ke posisi awal setelah keluar penuh dan tekanan pada tombol atau pedal kaki dilepas. Masalah di atas dipecahkan oleh rangkaian kontrol dengan tata letak gambar diagram berikut ini.
Gambar 1.2 menunjukkan perbedaan antara posisi gambar dengan lokasi benda/elemen sesungguhnya. Pada praktiknya katup V1 terletak pada posisi akhir langkah keluar silinder. Pada diagram rangkaian elemen V1 digambar pada tingkat sinyal masukan dan tidak mencerminkan posisi katup. Penandaan V1 pada posisi silinder keluar penuh menunjukkan posisi sesungguhnya dari katup V1 tersebut. Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara komponen dan lubang saluran udara. Diagram rangkaian tidak menjelaskan tata letak komponen secara mekanik.Rangkaian digambar dengan aliran energi dari bawah ke atas. Yang terdapat dalam rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal, pengolah sinyal, elemen kontrol akhir dan elemen penggerak (aktuator). Posisi katup pembatas ditandai pada aktuator. Jika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian kontrol harus dibagi ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu rantai dapat dibentuk untuk setiap fungsi grup. Kalau mungkin, rantai-rantai ini sebaiknya disusun berdampingan dalam urutan yang sama dengan gerakan langkah operasinya.
Perbedaan Pneumatik dengan Elektro pneumatik
Elektro-pneumatik merupakan pengembangan dari pneumatik . Prinsip kerja elektro-pneumatik hampir sama dengan pneumatik. Yang membedakan hanyalah dari cara mengontrol aktuator. Berikut adalah gambaran rangkaian elektro-pneumatik dengan pneumatik:
PART | PNEUMATIK | ELEKTRO-PNEUMATIK |
Actuating Device (output) | Cylinder | Cylinder |
Processing element (processor signal) | Valve | Solenoid valve |
Input elements (input signal) | Pneumatikal Limit Switch | Electrical limit switch |
Energy Supply (source) | Compressor | Compressor, Voltage supply |
PNEUMATIK | ELEKTRO-PNEUMATIK |
Variasi rangkaian terbatas | Lebih banyak variasi rangkaian |
Tidak perlu menggunakan listrik | Memerlukan supply listrik |
Butuh converter agar dapat dikendalikan oleh PLC dan mikroprosesor | Tidak butuh converter agar dapat dikendalikan melalui PLC dan mikroprosesor |
Sistem kontrol sederhana | Sistem control lebih canggih |
4. Pada sebelah kiri lembar kerja terdapat komponen maupun perangkat pneumatik maupun elektropneumatik. Klik dan drag komponen-komponen di bawah ini ke lembar kerja, yaitu:
-> Distance Ruler (1)
-> Double Acting Cylinder (1)
-> 5/n Way valve (1)
-> Compressor (1)
-> +24V (1)
-> Push Button (1)
-> Make Switch (2)
-> Valve Solenoid (2)
-> 0V (1)
Berikut adalah gambar dari peletakan komponen (urutan gambar dari atas ke bawah sesuai dengan urutan komponen diatas).
Comments
Post a Comment